28/02/12

Angka Penting

"Angka Penting"



Apakah angka penting itu? Angka penting sering disebut juga sebagai angka berarti atau angka signifikan, yaitu angka yang menunjukan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. Angka penting pasti diperoleh dari hasil pengukuran.


Dalam sebuah penulisan angka penting terdapat beberapa peraturan, peraturannya yaitu:

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal    garis bawah.
3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting.
4. Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
5. Angka nol dibelakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.



Contoh



No
Angka
Jumlah Angka Penting
Menurut aturan
1
2
3
4
5
6
3235
710
4000
205
0,070
1,00
4
2
4
3
2
3
Nomor 1
Nomor 2
Nomor 2
Nomor 3
Nomor 4
Nomor 5



Penjumlahan angka penting
Aturan dalam penjumlahan angka penting.
1. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan pasti menghasilkan angka pasti.
2. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan taksiran meghasilkan angka taksiran.
3. Hasil penjumlahan angka penting hanya memuat satu angka taksiran.





Perkalian angka Penting
Aturan dalam perkalian atau pembagian angka penting
1. Perkalian/pembagian antar angka pasti dengan angka pasti hasilnya angka pasti.
2. Perkalian/pembagian antar angka pasti dengan taksiran hasilnya angka taksiran.
3. Hasil perkalian/pembagian angka penting hanya memuat satu angka taksiran.
Dengan ketentuan ini ternyata hasilnya memiliki angka penting yang jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting terkecil yang dikalikan.




Pembagian angka Penting
 Di sini hasil harus di bulatkan sehingga hanya mengandung angka penting sebanyak yang terkandung pada faktor pasti yang terkecil. Akantetapi terdapat sejumlah kasus pengecualian. Perhatika pembagian 9,84 : 9,3 = 1,06. Hingga tiga angka penting. Menurut aturan yang di berika di atas jawaban seharusnya adalah 1,1 (dua angka penting).  Akan tetapi, perbedaan 1 di tempat terakhir dari 9,3 (9,3 ± 0,1) menghasilkan suatu kesalahan sekitar 1%.


"Semakin banyak angka penting dalam suatu hasil pengukuran, maka semakin teliti alat ukur yang di gunakan".


Tahukah kamu bahwa pada alat-alat yang terdapat di laboratorium juga memiliki angka-angka penting, seperti pada gelas ukur, beaker glass, pipet volume,labu ukur, dan alat-alat ukur lainnya.
Yuk cari tahu....!!


Saya akan mengambil beberapa contoh.
Gelas Ukur

        Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Gelas ukur pada gambar di samping memiliki ukuran/ total volume 50 ml. Untuk menentukan volume pada gelas ukur tersebut dapat ditentukan dengan membaca skala pada titik meniskus (yang ditunjukan gambar panah), maka volume cairan tersebut sebanyak 12,2 ml dimana angaka '12' menunjukan 2 angka pasti, dan angka '2' menunjukan 1 angka taksiran. Maka, total/jumlah angka pentingnya sebanyak 3.








Beaker Glass

    Gelas Kimia (beaker)  berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
      Fungsi :
       Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.


        Gelas kimia di samping terisi cairan seperti minyak, cairan tersebut tepat berada pada skala 200 ml. Dari setiap garis 1 ke yang lain memiliki jarak dengan nilai 50 ml, maka angka penting yang didapat sebanyak 3 (seperti pada contoh dalam peraturan no 3 di atas).






Labu Ukur


     Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
Selain itu, labu ukur memiliki nilai keakuratan yang tinggi sehingga hasil pengukuran (volume) merupakan angka yang pasti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar