04/04/12

PRESIPITATOMETRI

Pengertian dari endapan adalah fase padat yang terdapat dalam suatu cairan (segala sesuatu yang berbentuk padat dalam cairan). Contohnya: koloid
Titrasi pengendapan (presipitatometri) terjadi berdasarkan pada pembentukan endapan yang terjadi antara titran dan titer.


Penetapan Titik-Akhir dalam Reaksi Pengendapan.
Banyak metode dipergunakan dalam penetapan titik akhir dalam reaksi ini, tetapi hanya yang paling pentingakan disebutkan disini.
A.       Pembentukan suatu endapan berwarna.
Dapat diilustrasikan dengan prosedur Mohr untuk penetapan klorida dan bromida.pada titrasi suatu larutan netral dari, misalnya, ion klorida dengan larutan perak nitrat, sedikit larut kalium kromat ditambahkan untuk berfungsi sebagai indikator. Pada titik akhir, ion kromat ini bergabung dengan ion perak untuk membentuk perak kromat merah, yang sangat sedikit sekali dapat larut.
B.        Pembentukan suatu senyawa berwarna yang dapat larut.
Contoh prosedur ini adalah metode volhard untuk titrasi perak dengan adanya asam nitrat bebas dengan larutan kalium atau amonium tiosianat standart. Indikatornya adalah larutan besi (III) nitrit atau larutan besi (III) amonium sulfat.
C.        Penggunaan indikator adsorpsi.
K.Fajans memperkenalkan satu tipe indikator yang berguna untuk reaksi-reaksi pengendapan, sebagai hasil dari penelitiannya tentang sifat adsorpsi. Aksi dari indikator-indikator ini desebabkan oleh fakta bahwa pada titik ekivalen, indikator itu diabsorpsi oleh endapan, dan selama proses adsorpsi terjadi suatu perubahan dalam indikator yang menimbulkan satu zat dengan warna berbeda.

Yang sering dilakukan untuk penetapan kadar Halogen pada titrasi pengendapan, yaitu
ü  Klorida
ü  Bromida
ü  Iodida
ü  Sianida

Metode Titrasi Pengendapan :
Ø  Argentometri
Argentometri adalah titrasi terhadap suatu zat dengan larutan standard garam perak (Ag). Titrasi pengendapan yang sering digunakan adalah argentometri, karena hasil kali kelarutan garam perak halida (pseudohalida) sangat kecil.
 Ksp AgCl = 1,82 . 10-10
Ksp AgCN = 2,2 . 10-16
       Ksp AgCNS     = 1,1 . 10-12
Ksp AgI     = 8,3 . 10-17
Ksp AgBr   = 5,0 . 10-13
Tiga cara penentuan titik akhir titrasi :
v  cara Mohr       indikator CrO4-2
v  cara Volhard   indikator Fe3+
v  cara Fajans      Fluorescein (indikator adsorpsi)

Ø  Merkurimetri
H       g2+ + 2 Cl-   HgCl2 (berlaku utk halida lain)
Jika ion halida dititrasi dengan merkuri nitrat, pd TE tidak ada [Hg2+] karena selama titrasi terbentuk endapan HgCl2, namun setelah TE terjadi kenaikan [Hg2+] yg segera bereaksi dg indikator membentuk kompleks Hg-Indikator; mis. indikator nitroprusid membentuk endapan putih, indikator difenilkarbazid atau difenilkarbazon dlm asam membentuk warna ungu intensif. Diperlukan koreksi dg titrasi blanko :
       0,17 ml Hg(NO3)2 0,1 N untuk 50 ml HgCl2 0,05 N.
     Volume titrasi blanko bervariasi sesuai besarnya [HgCl2] TE karena [Hg2+] berlebih akan beraksi dg HgCl2 :
HgCl2 + Hg2+   2 HgCl+

Ø  Titrasi Kolthoff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar