28/03/12

Analisis Kuantitatif volumetri secara Asidi-Alkalimetri


 Titrasi lebih lanjut...........




Titrasi asam basa àreaksi penetralan, yang bertujuan untuk menetukan konsentrasi suatu senyawa (zat).

v  Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri
v  Jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri

Untuk menetapkan titik akhir titrasi/titik ekivalen digunakan indikator.
Indikator menurut W. Ostwald, indikator adalah suatu senyawa komplek organik, dapat dalam bentuk asam (Hln) ataupun dalam bentuk basa (InOH) yang mampu berada dalam bentuk satu ke bentuk lain pada konsentrasi H+ atau pH tertentu.Indikator asam basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH.
Indikator terjadi perubahan warna apabila terjadi perubahan suasana.


ü  Pemilihan Indikator: Tabel berikut menunjukan daftar berbagai macam indikator dengan jarak perubahan warna serta warna-warna yang terjadi pada perubahan tersebut. Selain itu karena beberapa indikator tidak mampu memberikan perubahan warna yang tajam pada titik ekivalen, maka dapat digunakan indikator campuran.


tabel indikator dengan warna yang lebih lengkap
Beberapa contoh indikator campuran antara lain:
Ø  Campuran yang terdiri dari metil merah 1 bagian (dalam 0,1% alkohol) dengan metilen biru (0,1% dalam alkohol) akan memberikan perubahan warna yang tajam dari asam ke basa pH=7, indikator campuran ini baik dipakai pada titrasi asam cuka dengan larutan amonia, atau sebaliknya.
Ø  Campuran antara 3 bagian fenolftalein (0,1% dalam alkohol) dengan 1 bagian alfa naftalin (0,1% dalam alkohol) akan memberikan perubahan warna yang tajam dari merah muda ke ungu pada pH= 8,9, indikator campuran ini baik untuk asam fosfat dari tribasis ke dibasis pada pH=8,7.
Ø  Campuran dari bagian biru timol (0,1% larutan air dari garam natrium) dengan 1 bagian kresol merah (0,1% larutan garam natriumnya) akan memberikan perubahan warna dari kuning ke ungu pada pH+ 8,3. Indikator ini baik untuk titrasi karbonat menjadi bikarbonat.


Jenis-jenis Titrasi asam basa:
Ø  Asam kuat – Basa kuat
Ø  Asam kuat – Basa lemah
Ø  Asam lemah – Basa kuat
Ø  Asam kuat – Garam dari asam lemah
Ø  Basa kuat – garam dari basa lemah

“Asam atau Basa kuat adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air terdisosiasi (terurai) sempurna, artinya tidak lagi ada senyawa asal yang tersisa dalam air (semuanya menjadi anion & kation)”.
“Asam atau Basa Lemah adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air terdisosiasi (terurai) sebagian, artinya masih ada senyawa asal yang tersisa dalam air (sebagian menjadi anion & kation), jumlah yang terurai tergantung harga tetapan”.

Ekivalen à Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi ketika suatu senyawa bereaksi (terpecah); jumlah H+ yang dilepaskan.

v  pentingnya penggunaan Besaran Volume – Normalitas dan mgrek larutan dalam perhitungan (secara asidi-alkalimetri).......
Larutan 1 normal à suatu larutan yang setiap liternya mengandung 1 grek zat terlarut atau 1 mgrek zat terlarut per 1 ml larutan, sehingga hasil kali daripada ml larutan penitrasi dan normalitasnya merupakan banyaknya mgrek zat terlarut yang ada atau ml x N = mgrek.
Dimana à ml = volume, N = Normalitas

Atau yang biasa digunakan:
N = M x eq
Dimana à M = molaritas, eq = ekivalen

“Hubungan ini dalam analisa volumetri sangat mempermudah perhitungan-perhitungan”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar