21/03/12

TITRASI.......

Mendengar kata Titrasi pasti sudah tidak asing lagi, apalagi untuk seorang laboran.. Namun, masihkah ingat dengan apa yang dimaksud dengan titrasi dan bagaimana proses titrasi itu. Biar gak lupa-lupa ingat (kayak  grup band kuburan..hhehe) saya akan mengingatkan kembali apa itu titrasi dan bagaimana proses titrasi tersebut... ^,^











Pengertian dari titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya.

v  Jenis Titrasi :
Ø  Asam Basa
Ø  Pembentukan kompleks
Ø  Pengendapan (precipitasi)
Ø  Oxidasi/ reduksi

Pada proses titrasi dibutuhkan larutan standar. “Larutan standar” (titer) itu sendiri adalah larutan yang diketahui konsentrasinya. Sedangkan larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “analit”.Proses penentuan konsentrasi larutan standard disebut dengan “menstandarkan” atau “membakukan”.




















v  Peralatan yang biasa digunakan :
ü  Buret :
Tempat untuk larutan standar (biasanya yang memiliki skala 50 ml).

ü  Erlenmeyer :
Tempat untuk analit.

ü  Pipet :
Alat untuk mengambil indikator (volume pipet ± 1 ml).

ü  Statif :
Alat untuk meletakkan buret (penyangga buret)

ü  Labu ukur :
Digunakan untuk pembuatan larutan standar.

ü  Pipet ukur (pipet volume) :
Untuk memindahkan larutan.

ü  Karet penghisap :
Untuk menghisap larutan pada saat mengambil larutan dengan pipet ukur.

ü  Indikator :
Senyawa sensitif (berubah warna) pada saat analit habis atau pada saat titran berlebih.


v  Larutan standar primer adalah larutan yang disiapkan dengan cara menimbang secara akurat suatu zat yang meiliki kemurnian tinggi dan melarutkannya dengan sejumlah tertentu pelarut dalam labu ukur.
Larutan standar sekunder adalah larutan dengan konsentrasi tertentu dan kemudian dititrasi dengan larutan standar primer.

v  Cara menstandarkan larutan :
a)        Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan zat murni dengan berat tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat (larutan standar primer).
b)        Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dilakukan dengan cara menimbang zat kemudian melarutkannya untuk memperoleh volume tertentu, tetepi dapat distandarkan dengan larutan standar primer (larutan standar sekunder).

v  Syarat zat yang dapat dijadikan larutan standar primer
ü  Mudah diperoleh dalam bentuk murni (100 % murni).
ü  Harus stabil (suhu kamar/ pemanasan).
ü  Mempunyai massa ekivalen yang besar (MR).
ü  Memenuhi persyaratan teknik titrasi.

v  Syarat-syarat titrasi
a)        Reaksi anatar analit dan titran diketahui dengan pasti.
b)        Reaksi berjalan dengan cepat.
c)        Terjadinya perubahan yang menandakan bahwa reaksi antar analit dengan titran sudah equivalent secara stokiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan pH, dan lainnya.
d)        Reaksi mengarah kepada kesetimbangan.

Titik equivalent adalah titik dimana titrasi mencapai setara secara stoliometri.
Titik akhir titrasi adalah titik dimana proses titrasi diakhiri (ditandai dengan indikator sehingga mudah dilihat secara manual).

“menemukan titik equivalent adalah tujuan akhir titrasi”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar