16/06/14

Surfaktan Anionik



     Surfaktan merupakan suatu sistem koloid dimana partikel-partikel kecil halus dari zat padat atau zat cair atau gas. Misalnya : pasir yang halus atau lempung yang dikocok dengan air akan menghasilkan suspensi, dimana partikel-partikel halus dengan terdispersi mengendap dengan lamban sekali dan saling bertolakan sehingga tak mudah mengumpul.
Lambang umum untuk suatu surfaktan :



Contoh surfaktan Anionik:
                                                 

 
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Mereka melakukan hal ini dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjahui permukaan. 


Penggolongan surfaktan anionik berdasarkan sumbernya :
Ø  Surfaktan alami:
ü  Surfaktan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
Pada umumnya termasuk karbohidrat dan merupakan emulsi tipe o/w. Sangat peka terhadap elektrolit dan alkohol berkadar tinggi dan dapat dirusak oleh bakteri, maka untuk itu emulsi dengan surfaktan sejenis ini selalu ditambahkan bahan pengawet.
a.    Gom Arab
Sangat baik untuk surfaktan tipe o/w dan untuk obat minum. Emulsi yang terbentuk sangat stabil dan tidak terlalu kental. Kestabilan emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor, yaitu :
-      Kerja gom sebagai koloid pelindung (teori plastik-film)
-      Terbentuk ciran yang cukup kental sehingga laju pengendapan cukup kecil sedangkan massa mudah dituang (tiksotropik)
Bila tidak dikatakan lain maka emulsi dengan gom arab sedikitnya berkadar 2,5 %. Untuk membuat korpus emulsi perlu air 1,5 x berat gom, digerus sampai putih lalu diencerkan dengan air sisa.

b.    Tragakan
          Dispersi tragakan dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh emulsi dengan viskositas yang baik hanya diperlukan tragakan sebanyak 1/10 kali gom arab.
          Surfaktan ini hanya bekerja optimum pada pH 4,5-6. Tragakan dibuat korpus emulsi dengan menambahkanh sekaligus air 20 kali barat tragakan. Tragakan hanya berfungsi sebagai pengental tidak dapat membentuk koloid pelindung.
          Satu gram tragakan diperhitungkan setara dengan 10 gram gom arab, tetapi emulsi-emulsi dengan tragakan kurang baik daripada emulsi-emulsi dengan gom arab.


c.    Agar-agar
          Surfaktan ini kurang efektif apabila dipakai sendirian. Pada umumnya zat ini ditambahkan untuk menambah viskositas dari emulsi dengan gom arab. Sebelum dipakai agar-agar tersebut dilarutkan dengan air mendidih kemudian didinginkan pelan-pelan sampai suhu tidak kurang dari 45 0C.
          Larutan yang panas dari gelatin atau agar-agar dikocok dengan minyak sampai dingin, terutama dengan agar-agar dapat diperoleh emulsi-emulsi yang sangat mantap dan karena itu surfaktan ini banyak dipakai pada liquidum.
d.    Chondrus
          Sangat baik dipakai untuk emulsi minyak ikan karena dapat menbutup rasa dari munyak tersebut.
e.    Pulvis gummosus
          Pembuatan emulsi dari minyak lemak dan minyak atsiri dengan pulvis gummusus tak begitu dianjurkan dan memberikan emulsi-emulsi dimana tetesan-tetesan minyak jatuh kurang halus daripada emulsi dengan gom arab. Daya emulsi dari pulvis gummosus lebih besar dari gom arab.
ü  Surfaktan yang berasal dari hewan :
a.    Kuning telur
          Kuning telur mengandung lecitin dan kolesterol yang semuan ya dapat berfungsi sebagai surfaktan. Lecitin merupakan surfaktan tipe o/w. Tetapi kemampuan lecitin lebih besar dari kolesterol sehingga secara total kuning telur merupakan surfaktan tipe o/w. Zat ini mampu mengemulsikan minyak lemak empat kali beratnya dan minyak menguap dua kali beratnya.
          Jika suatu minyak harus diemulsikan dengan sebuah kuning telur, maka kuning telur itu harus digerus dalam mortir dengan 3 ml air dan kemudian ditambahkan sedikit-sedikit minyaknya. Setelah diencerkan disaring dengan kain kasa.
b.    Adeps lanae
          Zat ini banyak mengandung kolesterol, merupakan surfaktan tipe o/w dan banyak dipergunakan untuk pemakaian luar. Penambahan surfaktan ini akan menmbah kemampuan minyak untuk menyerap air.
c.    Madu
          Dengan madu yang tidak dimurnikan, dapat diemulsikan minyak tetapi tidak dapat dengan madu yang sudah dimurnikan, karena didalamnya tidak terdapat lagi putih telur-putih telur yang dibutuhkan untuk untuk mengemulsikan.
ü  Surfaktan yang berasal dari tanah mineral
a.    Magnesium alumunium silikat (veegum)
          Merupakan senyawa anorganik yang terdiri dari garam-garam magnesium dan alumunium. Dengan surfaktan ini, emulsi yang terbentuk adalah emulsi tipe o/w, sedangkan pemakian yang lazim adalah sebanyak 1 %. Emulsi ini  khusus untuk pemakaian luar.
b.    Bentonit
          Tanah liat yang terdiri dari senyawa aluminium silikat yang dapat mengabsorpsi sejumlah besar air sehingga membentuk massa seperti silika gel.
Ø  Surfaktan buatan :
a.    Sabun
          Sangat banyak dipakai untuk tujuan luar. Surfaktan ini sangat peka terhadap elektrolit. Dapat dipergunakan sebagai elmugator tipe o/w, maupun tergantung dari valensinya. Untuk mengemulsikan, hampir selalu dipakai dalam obat-obatan untuk pemakaian luar dan merupakan suatu surfaktan yang baik.
b.    Tween 20 ; 40 ; 60 ; 80
c.    Span 20 ; 40 ; 60 ; 80
d.    Saponin-saponin
          Emulsi-emulsi untuk pemakaian luar, dapat dibuat dengan sebaik-baiknya dengan saponin, karena daya emulsi dari zat-zat ini sangat besar.
e.    Tylose atau metilselulosa
          Selalu dilarutkan dengan jalan pemasakan dan larutan yang sebagian telah mendingin itu dicocok dengan minyak di dalam botol.

f.    Carboxymethylcellulose (CMC)
          Sifat-sifat zat ini hampir bersamaan dengan sifat-sifat tylose. Larutan-larutannya dibuat dengan jalan menuangi zat dengan air didih dan membiarkanya beberapa lama. Daya emulsinya dapat disamakan dengan gom yang 10 kali banyaknya meskipun berbagai jenis CMC memberikan larutan-larutan yang sangat berlainan viskositasnya.

g.    Trietanolaminum
          Zat ini tidak pernah dipakai sedemikian tatapi selalu dalam campuran dengan asam-asam lemak. Trietanolaminum hanya dapat dipakai dalam emulsi-emulsi yang dipakai diluar. 
h.    Deterjen
          Deterjen adalah surfaktan anionik yang berasal dari garam sulfonat atau sulfat berantai panjang dari natrium (RSO3- Na+ dan ROSO3- Na+). Deterjen mempunyai keunggulan dalam hal tidak mengendap bersama ion logam dalam air sadah.
          Salah satu deterjen yang pertama-tama digunakan adalah suatu p-alkilbenzenasulfonat dengan gugus alkil yang sangat bercabang. Bagian alkil senyawa ini disintetik dengan polimerisari propilena dan dilekatkan pada cincin benzena dengan reaksi alkilasi Friedel-Crafts Sulfonasi, yang disusul dengan pengolahan dengan basa, menghasilkan deterjen itu.

i. Logam alkali Dan Sabun Ammonium
Logam alkali dan sabun ammonium mengandung garam natrium, kalium atau garam ammonium  mempunyai rantai panjang asam lemak seperti oleic, ricinoleic dan stearic. Natrium, kalium dan ammonium menghasilkan o/w emulsi yang dapat juga disiapkan dengan
1.     suatu bentuk sabun  seperti sabun lembut. Sabun lembut dibuat secara komersial dengan pemanasan suatu minyak nabati yang sesuai atau minyak, atau  yang mengandung zat asam lemak, dengan kalium atau natrium hidroksida
2.    suatu sabun membentuk sepanjang persiapan emulsi seperti sabun ammonium  dibuat dari  asam oleic dan  amoniak, yang digunakan obat gosok putih B.P.C
Sebagai tambahan, campur minyak dan lemak ,karena yang terdiri dari zat asam lemak bebas , dapat dijadikan emulsi dengan larutan alkali hidroksida, atau hanya amoniak
j.     Sabun berevalensi dua dan bervalensi tiga
Walaupun kalsium, magnesium,aluminium,and garam seng yangmengandung asam lemaknya adalah  emulgator w/o, biasanya hanya digunakan untuk  sabun kalsium
biasanya digunakan sebagai
Sabun kalsium emulsi dibuat oleh interaksi suatu zat asam lemak, dengan larutan kalsium hidroksida B.P C. atau kalsium hyroxide padat.Sebagai contoh cairan mengandung obat kulit kalamin meminyaki B.P.C arachis minyak dijadikan emulsi dengan calsium oleat disiapkan dari  air limau/kapur perekat dan  asam oleic, krim seng B.P adalah serupa calsium hidroksida tetapi digunakan pengganti air limau Kedua persiapan tersebut berisi wol lemak sebagai stabiliser dan untuk meningkatkan emulsi
k.    sabun amina
Sejumlah amina membentuk garam dengan zat asam lemak. Di (dalam) praktek farmasi, yang paling utama adalah triethanolamine, suatu cairan kental yang seperti  glyserol dan dapat dicampur dengan air.
L. alkil Sulfat
Ini adalah esters asam belerang dan lemak alkohol .Kebanyakan dari penting adalah natrium lauryl sulfat dan snatrium cetostearyl sulfat. Nama kimia dan yang populer Dan  formulae lemak alkohol sebagai emulgator diringkas di bawah.
Lauryl dodecyl (C12H25OH)
Cetyl Hexadecyl (C16H33OH)
Stearyl octadecyl (C18H37OH)
m.   alkil phsphate
alkil phospate serupa denan alkil sulfat tetapi alkohol-alkohol phospate dapat digantikan oleh sulfat
seperti alkil sulfat mempunyai kombinasi denan lemak alkohol . mengandung 3 bagian parapin cair, 2 bagian paraffin lunak, dan 2 bagian cetyl dan stearyl alkohol yang mana mengandung 10 % phospate diguinakan sediaan o/w cream yang menyerupai krim cair.




Daftar Pustaka
1.     Arsyad M. Natsir , KAMUS KIMIA, PT Gramedia Pustaka Utama , jakarta , 2001.
2.    Duin Van C.F, ILMU RESEP, PT. Soeroengan , Djakarta , 1958
3.    Bakti Husada, ILMU RESEP TEORI, Jilid II, Departemen Kesehatan Pusat Penddidikan Tenaga Kesehatan, 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar