Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
pengukuran perubahan potensial dari elektroda untuk mengetahui konsentrasi
dari suatu larutan.
Potensiometri merupakan pengukuran berdasarkan pada potensial
listrik.
“Potensiometri dapat dilakukan untuk hampir semua titrasi”.
Potensiometri digunakan bila:
ü Tidak ada indikator yang sesuai.
ü Daerah titik ekquivalen sangat
pendek.
Elemen yang digunakan:
·
Elektroda
indikator :
-
Elektroda
indikator ion logam
-
Elektroda
indikator lembam (inert)
-
Elektroda
indikator selaput / elektroda selektif ion (asam-basa)
·
Elektroda
acuan
·
Jembatan
garam
·
Larutan
yang dianalisis
Bila sepotong logam M dicelupkan kedalam suatu larutan yang
mengandung ion logam itu Mn+, maka terjadilah suatu potensial
elektrode, yang nilainya diberikan oleh persamaan Nernst sebagai
E = EΘ + (RT/nF) In aMn+
Dengan EΘ suatu potensial standar yang konstan dari
logam itu. E dapat diukur dengan
menggabungkan elektrode itu dengan suatu elektrode rujukan (biasanya adalah
elektrode kalomel:jenuh). Jadi dengan mengetahui Er elektrode rujukan dapatlah nilai potensial elektrode E dihitung, dan jika potensial elektrode
satndar EΘ
dari logam itu diketahui, dapatlah aktivitas ion logam aMn+ dalam larutan itu
dihitung. Untuk larutan encer aktivitas iom yang diukur itu akan dapat
dikatakan sama dengan konsentrasi ion, dan untuk larutan yang lebih pekat, yang
koefisien aktivitasnya diketahui, dapatlah aktivitas ion terukur itu diubah
menjadi konsentrasi padanannya.
Titrasi
potensiometri
Pada
metode ini dilakukan proses titrasi terhadap larutan asam oleh larutan bersifat
basa atau sebaliknya. Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran
potensiometri. Reaksinya harus meliputi penambahan atau pengurangan beberapa
ion yang sesuai dengan jenis elektrodenya.
Potensial
diukur setelah penambahan sejumlah kecil volume titran secara kontinu dengan
perangkat automatik.
Presisi
dapat dipertinggi dengan el konsentrasi.
Jenis
reaksi pada titrasi potensiometri:
-
Reaksi
netralisasi.
Titrasi asam-basa
dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.
-
Reaksi
pemebntukan kompleks dan pengendapan.
Lokasi
titik akhir
a.
Metode garis bagi.
Dapat diterapkan
bila kurva menunjukan garis-garis yang cukup lurus sebelum dan sesudah bagian
kurva yang curam.masing-masing garis lurus ini diperpanjang (bagian bawah
kekanan, bagian atas ke kiri, dan kemudian dua garis vertikal pada titik-titik
yang cocok , satu dikiri dan yang lain di kanan bagian yang curam itu. Kedua
potong garis vertikal ini kemudian dibagi dua sama besar dan kedua titik
tengahnya dihubungkan, dimana garis hubung ini memotong kurva titirasi,
disitulah titik akhir titrasi.
b.
Metode garis
singgung sejajar
Metode ini
digunakan untuk bagian-bagian kurva pada kedua sisi bagian yang curam
menunjukan suatu lengkungan yang nyata.
c.
Metode mentrapkan
lingkaran
Terdapat 3
kurava, yakni
1. Bagian kurva titrasi eksperimental disekitar
titik ekuivalensi.
2. Kurva turunan pertama, titik ekuivalensi
dinyatakan oleh maksimum, yang berpadanan dengan titik sadel dalam kurva
titrasi.
3. Kurva turunan kedua, yakni turunan kedua
menjadi nol pada titik sadel dan memberikan ukuran yang lebik eksak dari titik ekuivalensi
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar